Senin, 03 Maret 2014

Belajar Pertanian di ITB?? Kenapa Enggak??


Selama ini paling males kalo ada yang nanya jurusan aku kuliah.. Bukan apa-apa. Soalnya pertanyaan itu ga cukup dijawab cuma sekali..

X : Kuliah dimana mba??
Aku : itebe
X : Jurusan Apa?
Aku : Rekayasa Pertanian
X : (mukanya langsung bingung) Ohh.. di ipeeebe yaa??
Aku : Bukan..bukan.. iteeebe.. yang di Bandung
X : Ohh.. iteeebe.. hehe.. kok ga ngambil di ipeeebe aja mba??
Aku : (cuma bisa meringis)

Emang kalo mau belajar pertanian harus di ipebe apaaahh?? Emang kenapa kalo di iteebee.. -____-

Emang masih banyak orang yang mengidentikkan ITB dengan jurusan-jurusan teknik saja (walaupun jurusanku sebenernya masuk rumpun teknik juga siih), begitu pun aku waktu dulu masih galau mau masuk jurusan apa. Yahh.. mungkin gara-gara ada embel-embel 'Teknologi' di tengah namanya. Maka akupun sukses ga pernah sekalipun melirik ITB untuk masuk daftar universitas yang akan aku pilih nanti. Ga ada minat sama sekali masuk jurusan teknik soalnya. Aku lebih suka dengan segala sesuatu yang lebih berbau-bau sains.

Dulu pun otakku selalu terpaku untuk memilih UI. Soalnya UI deket rumah siiih. Kan ga perlu capek-capek ngekos. Selain itu, emang sebagian besar kakak kelasku pada masuk UI. Apalagi sampai ibuku pun akhirnya memakai almamater kuning itu, tepat pada saat aku kelas 3 SMA. menantang sekali! Semakin saja aku bagaikan memakai kacamata kuda untuk memilih UI sebagai calon universitasku nanti. Walaupun saat itu aku pun ga tau mau masuk jurusan apa di UI. belum ada yang srek di hati. Tapi yang penting UI dulu lahh..

Beberapa teman dekatku waktu itu udah mulai membujuk-bujukku buat masuk ITB. Dengan segala bujuk rayuan mulai dari enaknya cuaca di Bandung, kulinernya, banyak tempat jalan-jalan, dan lain sebagainya.. Sebenernya saat itu udah mulai tuuh tertarik untuk masuk ITB. Apalagi ketika temenku mengiming-imingi asiknya kalo kita semua keterima di ITB terus bisa ngontrak bareng.. Aduuh seru banget ngebayanginnya. Namun, lagi-lagi, aku sama sekali ga punya ketertarikan sama jurusan teknik. Dan akupun akhirnya hanya bisa memendam angan-angan untuk ngontrak bareng tersebut.

Masih bingung mau milih jurusan apa di UI. Akhirnya ikut bedah kampus UI. Waktu itu udah ada beberapa jurusan yang aku bidik, anata lain FKM (Fakultas Kesehatan Masyarakat) dan Bioproses. Harapan waktu itu bisa menambah wawasan tentang jurusan-jurusan itu, dan akhirnya bisa memantapkan hati untuk bisa memilih salah satu dari jurusan-jurusan tersebut. Namun sayangnya, sehabis ikut BKUI, bukannya kemantapan yang aku dapat, kok justru aku malah menemukan ketidakminatanku pada kedua jurusan tersebut ya.. Dan galau ku pun berlanjut lagii..

Hingga akhirnya aku mendapatkan sebuah berita bahwa ITB membuka dua jurusan baru, yaitu Rekayasa Pertanian, dan Rekayasa Kehutanan.. Tiba-tiba aja pikiranku langsung cerah.. Akhirnya aku menemukan minatku, yaitu di bidang pertanian. Walaupun selama ini ga begitu tertarik sama hal-hal berbau tanaman, tapi entah kenapa tiba-tiba hal tersebut seakan terlupakan olehku. Akhirnya aku pun genap untuk memilih Rekayasa Pertanian sebagai jurusanku.. :)

Rekayasa Pertanian itu merupakan jurusan yang berada didalam SITH (Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati). SITH sendiri terdiri dari SITH Sains (yang berbasis sains) dan SITH Rekayasa (yang berbasis teknik). Awal mulanya aku sendiri pun belum begitu yakin, apa beda dari jurusan ini dengan jurusan pertanian di universitas atau institut lain. Tapi karena embel-embel teknik, dan bahkan gelar yang akan di dapat pun nanti adalah S.T (Sarjana Teknik), maka aku yakin pasti ada sesuatu yang lebih, yang berbeda pada jurusan ini.

dan memang seperti itulah.. Menurut dosen yang mengajarku, jurusanku ini memang berbeda. Jika pada jurusan pertanian lain, biasanya akan dijurus-juruskan lagi pada bidang yang lebih spesifik seperti ilmu tanah, ilmu tentang hama, dll (maaf ga begitu ngerti), maka kami sebagai mahasiswa Rekayasa Pertanian dituntut untuk menguasai semua bidang tersebut. Mulai dari cara menanam, pengetahuan tentang keilmuan tanahnya, hama, nutrisi, dan lain sebagainya. Menguasai, bukan mendalami. karena kita dituntut untuk membuat sebuah sistem pertanian, dan tidak mungkin bisa membuat sistem pertanian kalau hanya menguasai satu bidang saja. Adapun keberjalanannya, nanti bisa bekerja sama dengan orang-orang yang ahli di bidang masing-masing. Itulah yang kutangkap dari jurusanku ini..

Intinya, semakin aku mengenal dan mendalami jurusanku ini, dan aku pun semakin mencintai jurusanku. Meski harus bersusah payah karena emang ga punya pengalaman sama sekali tentang yang namanya tanam-menanam (maklum anak kota.. hehe), tapi semangat itu ada. Dan itu yang terpenting kan?? Beberapa guyonan dari teman-teman yang mengatakan bahwa kita sedang dididik untuk menjadi avatar, karena harus menguasai semua elemen. hehe..

Kalau ada yang bilang, "Kalau mau menguasai dunia, maka kuasailah makanan.." (hehe.. ada ga sih yang bilang begitu??). Nah aku setuju banget tuuh.. karena memang semua orang butuh makan, dan kebutuhan tersebut tidak akan pernah tergeser zaman. kalau makanan cukup, nutrisi pun cukup, maka akan muncullah generasi-generasi yang cermelang dan sehat.

Tapi bukan berarti aku mau menguasai dunia ya.. Cita-citaku sederhana kok. Aku kan perempuan. Dan kedepannya aku ingin bekerja di rumah. Bayangkan jika kita mampu mengepulkan dapur rumah sendiri tanpa harus beli-beli di pasar. Hasil menanam sendiri yang sudah pasti lebih sehat dan bebas pemakaian bahan-bahan kimia sintetik. Syukur-syukur bisa dibuat bisnis skala rumah tangga.. Ahh.. indahnya.. Karena itu, aku tertarik dengan bidang pertanian non-lahan. Karena hal tersebut kelak dapat ku praktekkan di rumah. Pun kedepannya pasti akan semakin sulit menemukan lahan yang bisa digunakan untuk bertani. Semoga cita-cita sederhanaku ini bisa terwujud.. Amiiin.. :))







3 komentar:

Unknown on 16 September 2016 pukul 22.09 mengatakan...

dari jurusan rekayasa pertanian ini sudah ada yang lulus belum kak??

Teguh Rizki on 27 Juli 2017 pukul 22.47 mengatakan...

izin menjawab, setau saya sudah 3 kali dari Rekayasa PErtanian ini meluluskan wisudawan. Bila tidak salah sampai saat ini sudah lebih dari 45 wisudawan.
cmiiw

Unknown on 5 Agustus 2017 pukul 18.20 mengatakan...

Terimakasih atas ceritanyaa kak 🙏

Posting Komentar

 

Pieces of Life Copyright © 2009 Designed by Ipietoon Blogger Template In collaboration with fifa
and web hosting